Universitas Amikom Purwokerto
Berita   |  Berita

Berita

Mahasiswa Jurnalistik Ilkom Amikom Adakan Diskusi Film Bersama Sutradara Film Tilik

ilkom | 2025-01-28

Mahasiswa Ilmu Komunikasi konsentrasi Jurnalistik Universitas Amikom Purwokerto adakan kegiatan diskusi film bersama Wahyu Agung Prasetyo selaku sutradara film Tilik pada Sabtu malam (25/01/2025). Kegiatan ini merupakan rangkaian dari acara peluncuran buku bertema analisis wacana kritis film karya mereka.

Acara diskusi diselenggarakan dalam rangka persiapan mahasiswa kelas jurnalistik angkatan 2022 sebelum mengambil mata kuliah sinematografi di semester 6 mendatang. Wahyu Agung Prasetyo, selaku sutradara film Tilik, menekankan dengan adanya berdiskusi dan menganalisis film akan menjadi bekal penting, khususnya untuk mahasiswa kelas jurnalistik.

“Karena ketika temen-temen itu terbiasa dengan memantik diskusi itu akan bisa mendorong temen-temen membuat karya apapun itu lebih konkrit gitu, lebih jelas motivasinya, mau dibawa kemana nya jelas,” ungkapnya.

Dalam diskusinya, sutradara nasional tersebut mengungkapkan bahwa diskusi seperti seperti ini penting untuk meningkatkan kesadaran film Indonesia, baik dari sisi apresiasi maupun produksi.

“Nah kalo temen-temen memulai dari hal-hal diskusi seperti ini, dari kampus, dari daerah, nah itu ketika ini bisa semakin banyak, itu tentu membuat ekosistem film di berbagai daerah terbentuk dan temen-temen aware dengan apresiasi terhadap film Indonesia, karena menurut ku pribadi apresiasi terhadap film Indonesia kita tuh masih sangat lemah,” katanya.

Diskusi ini juga membahas film di Indonesia saat ini cenderung Jakarta-sentris, karena menggunakan gaya bahasa dan budaya yang banyak didominasi “gua-elu”. Selain itu, wahyu mendorong mahasiswa untuk menggali dan meningkatkan lokalitas daerah masing-masing menggunakan film.

“Kalau kita ngomongin film Indonesia kayaknya, belakangan itu kan film Indonesia sangat ekslusif, film Indonesia itu sangat Jakarta sentris. Apa-apa film nya tuh selalu didominasi oleh bahasa “gua-elu” dan seterusnya. Ya menurutku diskusi kaya gini dengan kita berangkat dari daerah, apa lagi nanti kalo temen-temen bisa bikin film yang mengangkat soal lokalitas daerah gitu ya, itu tentunya akan membuat dinamika perfilman Indonesia itu akan semakin ramai sih,” ujarnya.

Kegiatan ini dilaksanakan dengan penuh antusias, ada sesi tanya-jawab antara peserta dan tamu undangan, kemudian diakhiri dengan sesi foto bersama.

 

Akhmad Sofwan Jauhari berkontribusi dalam penulisan artikel ini.