Universitas Amikom Purwokerto
Berita   |  Berita

Berita

BIN-6: Gamers dan Stigma Anti Sosial

admin | 2020-03-10 07:24:00

Stigma anti sosial seringkali disematkan pada seorang gamer atau pemain game.  Mereka dianggap tidak bisa atau tidak mau bergaul dengan orang lain.  Para gamers seringkali dituding sibuk dengan dunianya sendiri.

Bincang Inspiratif yang digelar pada 6 Maret 2020 kali ini menampilkan wawancara dengan dua narasumber, yaitu Hafizh Faikar A.R atau lebih dikenal dengan panggilan Faikar. Sarjana Teknik Informatika lulusan UNDIP ini adalah seorang game developer, peneliti, dan asisten dosen di sebuah perguruan tinggi swasta di Jakarta. Narasumber kedua adalah Fatqi Sahida, mahasiswi Universitas Amikom Purwokerto yang juga seorang gamer.  Bincang Inspiratif yang dipandu oleh Mouza Khikmatul A. ini berlangsung menarik.

Faikar menuturkan bahwa di era teknologi informasi seperti sekarang telah terjadi pergeseran stigma anti sosial. Ia mencontohkan, dahulu jika seseorang sibuk bermain baik sendiri maupun bersama teman-temannya dianggap anti sosial.  Sekarang, hampir semua pengguna smart phone dapat bermain game di gadget-nya masing-masing.  Akibatnya, orang yang tidak ikut bermain game, justru yang dianggap anti sosial.  Bermain games menjadi media bagi para gamers untuk bersosialisasi dengan pemain game lainnya.

Fatqi menyatakan bahwa game tidak hanya dunia kaum Adam.  Ternyata, parempuan semacam Fatqi pun merasakan bahwa bermain game punya keasyikan tersendiri.  Dalam  hal ini, Fatqi berpendapat bahwa bagaimana pun game itu tergantung kita memanfaatkannya. Bermain game dapat merelease stress dan menjadi hiburan tersendiri.  Fatqi sependapat dengan Faikar bahwa stigma anti sosial pada para gamers di zaman sekarang sudah mulai pudar.